Cara Ternak Kelinci
Meskipun tingkat konsumsi daging kelinci tidak setinggi daging
unggas, kambing atau sapi ternak kelinci tetap menjanjikan keuntungan.
Karena kelinci adalah hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi
dan cepat berkembangbiak.
Secara umum terdapat dua kelompok kelinci, yakni kelinci potong atau
kelinci pedaging dan kelinci hias. Kelinci pedaging adalah jenis kelinci
yang dibudidayakan untuk dikonsumsi dagingnya. Sedangkan kelinci hias
adalah jenis kelinci untuk hewan peliharaan.
Sebenarnya tak ada batasan pasti antara kelinci hias dan pedaging.
Banyak ras kelinci yang awalnya diperlakukan sebagai kelinci hias,
dikemudian hari dimanfaatkan menjadi kelinci pedaging. Karena ras
tersebut memiliki keunggulan pedaging seperti bobotnya yang besar,
pertumbuhan bobot cepat dan perkembangbiakannya tinggi.
Berikut ini beberapa jenis kelinci unggul yang banyak dibudidayakan untuk usaha ternak kelinci pedaging:
- Flemish Giant. Seperti namanya, kelinci ini bobotnya bisa mencapai ukuran 10 kg. Rata-rata ras flemish giant dewasa berbobot 5 kg. Saat ini, sedikit sulit mendapatkan ras flemish giant murni di Indonesia. Usaha ternak kelinci flemish giant kebanyakan menggunakan ras hasil silangan yang tidak sebesar ras murninya.
- New Zaeland white. Tidak seperti namanya, ras kelinci ini bukan berasal dari New Zaeland, melainkan dari Amerika. Didapatkan dari hasil persilangan flemish giant. Bobotnya bisa mencapai 5,5 kg dan bila dipelihara dengan baik umurnya bisa mencapai 10 tahun. Rata-rata jumlah anak dalam sekali kelahiran 10-12 ekor. Ras ini cocok dipelihara sebagai indukan untuk ternak kelinci.
- Satin. Ras ini berasal dari Amerika Serikat. Bobot rata-ratanya berkisar 3-5 kg. Jumlah anak per kelahiran 7-10 ekor.
- Rex. Ras ini relatif baru dalam khasanah perkelincian. Dikenal di Amerika Serikat sekitar 1980-an sebagai kelinci hias. Namun karena memiliki keunggulan pedaging, jenis ini banyak dijadikan kelinci pedaging. Ternak kelinci rex paling cocok dilakukan di tempat berhawa sejuk, paling optimal tumbuh pada suhu sekitar 5-15oC. Bobotnya bisa mencapai 5 kg dan rasa dagingnya lezat.
- Kelinci lokal atau kelinci Jawa. Ras ini banyak diternakan di Indonesia. Kelinci ini diyakini berasal dari ras Netherland Dwarf. Seperti namanya “Belanda kedil”, ras kelinci ini berukuran kecil dan pertumbuhannya lambat. Kelinci ini dibawa ke Indonesia oleh bangsa belanda dan dipelihara sebagai binatang asuhan di perkebunan-perkebunan kolonial. Selepas belanda hengkang masyarakat kita banyak membudidayakannya. Sebenarnya jenis ini kurang cocok untuk usaha ternak kelinci, tapi penyebarannya sudah begitu banyak di Indonesia.
Menyiapkan kandang kelinci
Langkah awal yang harus dipersiapkan untuk memulai usaha ternak
kelinci adalah menyiapkan kandang atau tempat budidaya. Jenis kandang
bermacam-macam sesuai dengan fungsinya. Ada kandang tempat pembiakan dan
kandang tempat pembesaran. Selain fungsinya, kandang ternak kelinci
dibedakan berdasarkan tipenya.
a. Kandang terbuka
Kandang terbuka atau kandang tipe ranch ini berupa hamparan lahan
yang sekelilingnya di beri pagar. Kelinci dibiarkan bebas berkeliaran
dalam area tersebut. Dalam area pagar tersebut disediakan naungan atau
rumah bagi kelinci untuk berteduh dan tempat istirahat.
Kandang ini sudah menjadi tipikal usaha ternak kelinci tradisional di
Indonesia. Dengan sistem seperti ini, pemeliharaan relatif lebih mudah.
Apalagi kalau hamparannya luas, kelinci dibiarkan mencari makan sendiri
jadi kalau sekali-kali telat dalam memberi pakan tidak perlu khawatir.
Kelemahan sistem ini memerlukan lahan yang luas. Hanya layak dilakukan
di pedesaan dimana ketersediaan lahan cukup besar.
b. Kandang tertutup
Kandang tertutup merupakan kandang kelinci yang dibatasi lantai,
dinding dan atap. Kandang ini cocok untuk usaha ternak kelinci pedaging.
Pengelolaan bisa dilakukan secara intensif.
Untuk usaha ternak kelinci dengan kandang tertutup, diperlukan
setidaknya dua tipe kandang. Yaitu tipe postal dan tipe baterai. Kandang
tipe postal adalah kandang untuk menempatkan menempatkan beberapa ekor
kelinci sekaligus. Digunakan sebagai kandang perkembangbiakkan, yaitu
untuk membesarkan anak-anak kelinci setelah disapih dari induknya.
Sedangkan kandang tipe baterai adalah kandang yang didesain untuk
satu ekor kelinci per kandang. Biasanya digunakan untuk pembesaran
ternak kelinci potong. Ukuran kandang untuk kelinci 60x40x40, atau
disesuaikan dengan ukuran bobot tubuh ras kelinci yang digunakan.
Ukuran kandang jangan terlalu besar, agar kelinci tidak banyak
bergerak. Sehingga energi kelinci tidak habis dipakai bergerak melainkan
lebih banyak menjadi daging. Sekaligus juga jangan terlalu kecil karena
akan membuat kelinci tidak nyaman dan stres.
Letak kandang harus bisa terkena sinar matahari pagi. Namun aliran
udara tetap lancar sehingga suhunya tetap sejuk. Ingat, kelinci lebih
tahan terhadap kedinginan daripada kepanasan. Kelinci juga tidak
menyukai lingkungan yang lembab.
Dinding dan lantai kandang kelinci bisa terbuat dari kisi-kisi bambu,
kayu atau kawat. Khusus untuk lantai, celah antara kisi jangan terlalu
renggang agar kaki kelinci tidak terperosok. Bila dibuat dari kawat,
hendaknya dibuat juga bagian lantai yang dialasi triplek atau papan
untuk kelinci beristirahat. Karena lantai kawat akan membuat otot-otot
kaki kelinci tegang. Dindinng dan lantai dari kawat paling mudah
pemeliharaannya dan tidak lembab bila terkena air.
Memilih bibit indukan kelinci
Memilih bibit atau calon indukan kelinci harus benar-benar
diperhatikan. Karena bibit berperan besar menentukan tingkat
keberhasilan ternak kelinci. Indukan kelinci menentukan produktivitas
dan kualitas hasil budidaya.
Berikut ini beberapa kiat untuk memilih bibit ternak kelinci potong:
- Cari kelinci yang memiliki riwayat kesehatan yang baik. Keturunan dari kelinci-kelinci yang menghasilkan banyak anak dalam sekali kelahiran.
- Bobot tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5 kg, jantan 3-5 kg.
- Memiliki pinggul yang bulat penuh.
- Punggung tidak cekung.
- Mata cerah, tidak terlihat lesu dan ngantuk.
- Bulu bersih, terutama di sekitar kelamin.
Pakan ternak kelinci
Di alam bebas kelinci hanya mengkonsumsi pakan hijauan. Untuk usaha
ternak kelinci pakan yang bisa diberikan adalah hijauan, konsentrat dan
vitamin. Hijauan yang disenangi kelinci antara lain limbah sayuran,
seperti sawi, wortel, lobak dan daun singkong. Juga bisa diberikan jenis rumput-rumputan dan daun-daunan dari tanaman kacang tanah, jagung dan pepaya.
Sedangkan konsentrat biasanya berupa pelet buatan pabrik. Pemberian
pelet dilakukan untuk memudahkan dan membuat praktis pemberian pakan.
Selain itu, pelet biasanya sudah memiliki kandungan nutrisi lengkap.
Biaya pembelian pelet memang cukup mahal, namun ketersediaan dan
kontinuitasnya terjamin. Hal ini sangat diperlukan untuk usaha ternak
kelinci secara intensif.
Pemberian pakan hiijauan sudah dimulai sejak kelinci berumur 2 minggu
sedikit demi sedikit. Anak kelinci biasanya disapih setelah berumur 8
minggu. Sehingga begitu disapih, anak kelinci sudah bisa makan sendiri.
Total kebutuhan pakan untuk kelinci mencapai 4-5% dari bobot tubuhnya
per hari. Kelinci muda hingga 4 bulan membutuhkan hijauan 20% dari
total pakannya. Kelinci lebih dari 4 bulan membutuhkan 60% hijauan dari
total pakannya. Sebaiknya pisahkan waktu pemberian pakan konsentrat
dengan hijauan. Misalnya, konsentrat diberikan pada pagi hari sekitar
jam 10.00, hijauan bisa diberikan pada pukul 13.00-18.00.
Mengawinkan kelinci
Salah satu parameter untuk melihat produktivitas ternak kelinci
adalah dengan melihat tingkat kelahiran. Kelinci bereproduksi dengan
melahirkan anak. Kelinci memasuki tahap dewasa dan siap dikawinkan pada
umur 6-12 bulan, tergantung pada jenis rasnya.
Secara alamiah, kelinci betina yang siap melahirkan anak akan menujukkan tanda-tanda berahi sebagai berikut:
- Terlihat gelisah, perilakunya selalu mencari-cari pejantan.
- Suka menggosok-gosokkan dagunya pada benda-benda di sekitarnya atau kelinci lain.
- Vulva berwarna kemerahan dan basah.
Mengawinkan kelinci bisa dengan dua cara, yaitu secara berkelompok
atau berpasangan. Perkawinan berkelompok dilakukan dengan cara memasukan
sejumlah betina dan pejantan dalam satu area. Satu pejantan bisa
mengawini 5-10 betina.
Sedangkan cara berpasangan dilakukan dengan memasukkan satu betina
dan satu jantan dalam satu kandang. Selama masa perkawinan, amati apakah
terjadi perkawinan atau tidak. Bila tidak, kemungkinan tidak cocok.
Ganti pejantan dengan yang lain.
Berikut ini hal-hal umum yang perlu diketahui dalam mengawinkan kelinci:
- Kelinci siap untuk dikawinkan setelah berumur 6-12 bulan, tergantung jenis ras.
- Masa berahi kelinci berlangsung selama 11-15 hari.
- Dari masa berahi satu ke masa berahi selanjutnya berlangsung selama 2 minggu.
- Masa kehamilan berlangsung 28-35 hari, tergantung jenis ras.
- Secara alami masa menyusui kelinci bisa berlangsung selama 8 minggu. Dalam usaha ternak kelinci masa menyusui eksklusif dilakukan selama 15-20 hari. Setelah itu anak kelinci diberi hijauan agar belajar makan sambil tetap menyusui, jangan disapih. Anak kelinci bisa disapih setelah 8 minggu.
- Kelinci betina bisa dibuahi lagi (subur kembali) setelah 2 minggu terhitung sejak melahirkan.
- Dalam satu tahun, kelinci bisa mengalami hingga 5 kali kehamilan.
- Jumlah anak dalam satu kali kelahiran 4-12 ekor, tergantung jenis ras.
- Masa produktivitas biasanya berlangsung 1-3 tahun. Bila kurang atau lebih dari itu biasanya jumlah dan kualitas anakan menurun.
Usia panen kelinci
Tidak ada patokan pada umur berapa ternak kelinci bisa dipanen. Pasar
kelinci saat ini tidak semasif jenis daging lain seperti unggas, sapi
atau kambing. Kelinci biasanya dijual anakannya sebagai peliharaan.
Untuk menjual anakan sebaiknya diatas 2 bulan, setelah masa penyusuan.
Sedangkan untuk pedaging, biasanya dipanen setelah kelinci berusia
3,5 bulan atau mempunyai bobot 2-3 kg. Lama waktu penggemukan untuk
mencapai bobot tersebut berlangsung sekitar 2-3 bulan. Bila dijual lebih
lama lagi, biasanya sudah tidak ekonomis karena kelinci membutuhkan
pakan yang lebih banyak.
Sedangkan bila kita ingin menjual bibit atau calon indukan, biasanya
dipelihara hingga kelinci berumur 10-12 bulan. Harga bibit tidak lagi
diperhitungkan per kg, tapi dilihat keunggulan keturunan dan
kesehatannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar